Berapa Jumlah Rakaat Shalat Tarawih? : albahjah.or.id

Pertimbangan dalam Menentukan Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

Salam sejahtera untuk semua pembaca! Selamat datang di artikel jurnal ini yang akan membahas seputar berapa jumlah rakaat shalat tarawih dalam bulan suci Ramadhan. Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan oleh umat Islam setelah melaksanakan shalat Isya. Namun, berapa jumlah rakaat yang seharusnya dilakukan dalam shalat tarawih memang sering menjadi perdebatan di kalangan umat Islam. Pada artikel ini, kami akan membahas beberapa pertimbangan untuk menentukan jumlah rakaat shalat tarawih. Mari kita bahas satu per satu!

Pertimbangan Pertama: Pendapat Mayoritas Ulama

Jumlah rakaat shalat tarawih yang paling umum dianjurkan oleh mayoritas ulama adalah 8 rakaat. Para ulama yang berpendapat demikian merujuk pada hadis-hadis yang menganjurkan pelaksanaan 8 rakaat. Salah satu hadis yang sering dikutip adalah hadis riwayat Aisyah radhiyallahu anha, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat tarawih dengan 8 rakaat dan tidak pernah melaksanakan lebih dari itu. Namun, ada juga pendapat lain dari sebagian ulama yang menyebutkan jumlah rakaat tarawih sebanyak 20. Mari kita lanjut ke pertimbangan selanjutnya!

Pertimbangan Kedua: Hadis Nabi Muhammad SAW

Beberapa ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih sebanyak 20 didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah melaksanakan shalat tarawih dengan 20 rakaat pada bulan Ramadhan. Hadis ini menjadi dasar bagi sebagian ulama untuk memperbanyak jumlah rakaat tarawih menjadi 20. Namun, para ulama yang berpendapat demikian juga mengakui perbedaan pendapat dalam hal ini dan tidak memaksakan pandangan mereka kepada orang lain. Pertimbangan selanjutnya juga perlu dipertimbangkan.

Pertimbangan Ketiga: Keberagaman Praktik Shalat Tarawih di Berbagai Negara

Perlu diketahui bahwa praktik shalat tarawih bisa berbeda-beda tergantung pada tradisi dan budaya di berbagai negara. Misalnya, di beberapa negara Arab, shalat tarawih biasanya dilakukan selama 20 rakaat. Di Indonesia, mayoritas umat Muslim cenderung melaksanakan shalat tarawih selama 8 rakaat. Hal ini sejalan dengan pendapat mayoritas ulama Indonesia yang mengacu pada hadis-hadis yang menganjurkan 8 rakaat tarawih. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa jumlah rakaat shalat tarawih sebagian besar tergantung pada kebiasaan dan tradisi lokal masing-masing komunitas Muslim. Sekarang, mari kita lanjut ke pertimbangan terakhir!

Pertimbangan Terakhir: Kekuatan dan Konsentrasi Jemaah

Selain pertimbangan-pertimbangan di atas, kekuatan dan konsentrasi jemaah juga perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah rakaat shalat tarawih. Shalat tarawih adalah ibadah yang dilakukan selepas Isya, sehingga kelelahan fisik dan penurunan konsentrasi bisa terjadi jika jumlah rakaat terlalu banyak. Untuk memastikan agar jemaah bisa menjaga kualitas shalat mereka, sebaiknya jumlah rakaat yang ditentukan tidak terlalu berat, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Jadi, dalam menentukan jumlah rakaat tarawih, penting untuk memperhatikan kebutuhan dan kemampuan jemaah agar shalat tarawih dapat dilaksanakan secara khusyuk dan bermakna.

Pertanyaan Umum tentang Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

No. Pertanyaan Jawaban
1. Apa itu shalat tarawih? Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan pada malam hari setelah shalat Isya selama bulan Ramadhan.
2. Berapa jumlah rakaat shalat tarawih yang disunnahkan? Jumlah rakaat shalat tarawih yang disunnahkan dapat bervariasi, umumnya antara 8 hingga 20 rakaat.
3. Apakah jumlah rakaat tarawih harus sama setiap malamnya? Tidak harus sama setiap malamnya. Beberapa masjid atau komunitas Muslim mungkin melaksanakan jumlah rakaat yang berbeda-beda setiap malamnya.
4. Kenapa ada perbedaan pendapat dalam menentukan jumlah rakaat tarawih? Perbedaan pendapat dalam menentukan jumlah rakaat tarawih didasarkan pada interpretasi hadis-hadis yang berbeda dan perbedaan tradisi lokal di berbagai negara.
5. Bagaimana jika saya tidak mampu menyelesaikan semua rakaat tarawih yang dianjurkan? Jika tidak mampu menyelesaikan semua rakaat tarawih yang dianjurkan, Anda dapat menyelesaikannya sesuai kemampuan Anda. Yang penting adalah kualitas dan konsentrasi dalam melaksanakan ibadah.

Sumber :